
Optimasi SEO WordPress dengan Mudah dalam 6 Langkah
Pada dasarnya fondasi search engine optimization (SEO) dimulai dari pengaturan dan pemeliharaan dasar website. Karena itu sebelum anda terburu-buru mencari jasa SEO (search engine optimization) buat “menyulap” ranking website WordPress, ada baiknya mencoba dulu enam langkah mudah untuk membangun fondasi SEO WordPress ini.
Hanya butuh pengetahuan teknis dasar pengelolaan website untuk melakukan beberapa langkah mudah yang dibahas di bawah. Sebagiannya melibatkan pemeliharaan umum yang sudah jadi rutinitas sehari-hari para pemilik website, khususnya dalam hal update konten.
Jadi langah-langkah di bawah ini akan memberi pola SEO pada aktivitas rutin yang umumnya sudah dilakukan para pemilik website WordPress.
Optimasi SEO WordPress dalam 6 langkah mudah
- Pilih theme yang mendukung SEO
- Mengatur permalinks
- Buat XML sitemap
- Optimasi judul dan meta deskripsi
- Bangun jaringan link internal
- Optimasi gambar
Optimasi WordPress SEO
Di bawah ini akan dijelaskan langkah-langkah optimasi SEO yang bisa anda lakukan sendiri, tanpa melibatkan jasa SEO.
Pilih theme yang mendukung SEO
Hal-hal yang membuat theme mendukung SEO dari situ adalah, punya kemampuan responsif, ringan, dan dibuat dengan coding yang rapi.
Di Amerika saat ini 60% pengakses mesin pencari menggunakan perangkat mobile seperti ponsel atau tablet. Di berbagai belahan dunia, datanya diyakini tidak jauh berbeda Google sendiri sudah sejak awal 2015 menekankan pentingnya desain web yang ramah bagi pengguna mobile, dan memasukkannya dalam salah satu penilaian SEO.
Merespons demand dari Google tersebut, saat ini berbagai theme menyertakan fitur responsif, yang membuat website mampu secara otomatis menyesuaikan tampilan berdasar ukuran layar pengaksesnya, termasuk tablet dan smartphone. Bagusnya, saat ini rata-rata WordPress theme punya kemampuan responsif.
Sementara theme yang ringan ditentukan oleh ukuran filenya dan efektivitas kinerjanya. Tujuannya terutama untuk mempercepat waktu loading saat pengunjung mengaksesnya. Anda bisa mengecek kecepatan website untuk dapat gambaran berbagai faktor yang mempengaruhi kecepatan, termasuk fitur WordPress theme yang digunakan.
Ringan dan cepatnya theme berkaitan erat dengan kerapian coding pembuatannya. Semakin rapi code-nya, semakin efisien kerjanya, semakin ringan dan cepat juga performanya. Sedikit-banyak ini membantu salah satu aspek SEO WordPress.
Beberapa WordPress theme yang masuk kategori seo-optimized di antaranya adalah GeneratePress yang selalu masuk dalam daftar theme tercepat di belantara WordPress. Anda bisa memakai versi gratisnya dari repositori WordPress. Untuk kebutuhan umum, versi gratis ini sudah sangat cukup.
TeknoEdukasi pada saat ini menggunakan GeneratePress Premium dan sangat terkesan. Selain fitur kecepatan dan responsivitasnya yang sangat bagus, dengan versi premium anda akan mendapat plugin GP Premium untuk membuka potensi modifikasi segala aspek tampilan website.
Saingan berat GeneratePress adalah Astra. Theme populer satu ini banyak digunakan para pemilik website toko online. Selain ringan, Astra mudah dikustomisasi dan kompatibel dengan beberapa plugin page builder.
Anda bisa membeli lisensi theme Astra Pro untuk merasakan bagaimana theme yang sangat populer membuat pengunjung website anda senang karena kecepatannya.
Selain dua theme tersebut, ada Hello Elementor, OceanWP, WPVoyager, Travelista, dan masih banyak lagi.
Mengatur permalinks
Permalinks adalah akronim dari permanen link. Ini adalah url yang menjadi alamat halaman atau posting dalam website, dan menjadi salah satu faktor terpenting SEO.
Sebagai contoh url lengkap artikel ini adalah teknoedukasi.com/optimasi-seo-wordpress-mudah Domainnya adalah teknoedukasi.com, sementara permalinksnya adalah optimasi-seo-wordpress-mudah.
Mengatur permalinks di WordPress adalah pekerjaan mudah, tapi efeknya bagi SEO sangat penting. Untuk melakukan pengaturan permalink, pada bar menu sebelah kiri pilih opsi Setting>Permalinks. Akan muncul beberapa opsi radio button di halaman baru, pilih opsi Post name.
Format permalinks di atas diyakini kalangan praktisi SEO sebagai yang paling SEO friendly. Formatnya sederhana, karena itu jelas menggambarkan judul artikel atau halaman anda, karenanya memudahkan crawler mesin pencari buat memahaminya.
Buat XML sitemap
XML sitemap atau peta situs adalah file yang mendokumentasi semua konten di dalam website. Dulu para pengguna WordPress mesti membuat sendiri XML sitemapnya, entah dengan cara manual maupun menggunakan bantuan plugin seperti Google XML SItemaps, atau Yoast SEO.
Namun sejak rilis 5.5, WordPress menyertakan XML sitemapnya sendiri secara otomatis. Jika anda memakai WordPress 5.5 atau versi di atasnya, dan belum pernah membuat XML sitemap, peta situs anda bisa diakses di alamat domainanda.com//wp-sitemap.xml.
Meski begitu beberapa pengembang percaya XML sitemap bawaan WordPress ini sangat minimal dan masih bisa dioptimasi lebih jauh. Karena itu plugin seperti Yoast SEO membuat langkah berani dengan menghapus XML sitemap WordPress dan menggantinya dengan XML sitemap yang dibuat Yoast.
Jika anda memilih mengaktifkan XML sitemap lewat plugin, cek baik-baik apakah anda sudah menghapus XML bawaan WordPress dengan mengakses alamat di atas. Jangan sampai situs anda memiliki dua versi XML sitemap dan kontennya malah dianggap duplikat oleh mesin pencari.
Optimasi judul dan meta deskripsi
Judul dan meta deskripsi halaman (artikel), bersama permalinks, adalah bagian dari faktor terpenting dalam SEO. Selain membantu pembaca memahami informasi dalam artikel, judul dan meta deskripsi juga membantu mesin pencari mencocokkan konten anda dengan kata kunci pencarian.
Untuk mengoptimasi judul, masukkan kata kunci yang anda incar dan mesti relevan dengan isi artikel. Panduan umumnya, antara empat kata sampai enam kata. Hindari kurang dari empat, atau lebih dari enam. Anda bisa memelajari ini tanpa bantuan jasa SEO.
Tentang meta deskripsi, ini adalah istilah untuk menyebut HTML tag yang berisi ringkasan sebuah artikel atau konten. Optimasi meta deskripsi lebih teknikal ketimbang optimasi judul. WordPress tidak menyediakan fasilitas meta deskripsi artikel dalam post editor, untuk memudahkan kita butuh bantuan plugin seperti Yoast SEO.
Untuk membuat meta deskripsi, panduan umumnya antara 120 sampai 156 karakter, termasuk spasi dan tanda baca.
Bangun jaringan link internal
Link internal adalah link dari satu website yang menunjuk konten lain di dalam website yang sama. Sebagai contoh kami membuat link internal ke artikel lain di website ini dengan “tes kecepatan website”. Ini hal yang bisa kamu kerjakan sendiri tanpa perlu membayar jasa SEO.
Membangun jaringan link internal harus jadi rutinitas pengelola website, dan harus dilakukan setiap mengupdate konten baru. Jika konten lamamu belum memberi atau mendapat link internal, edit dan masukkan dalam jaringan link internal website. Ini akan memberikan perbedaan pada aspek SEO WordPress.
Jaringan link internal adalah kebiasaan penting yang membantu crawler mesin pencari memahami berbagai konten terkait di dalam situs. Dari link internal ini juga mesin pencari menilai mana halaman paling penting dalam situs.
Untuk link internal jangan dilupakan pentingnya anchor text, yakni istilah yang disematkan untuk link tersebut. Selalu gunakan kata kunci yang kamu incar untuk anchor text link internalmu.
Misal link internal “tes kecepatan website” di atas, anchor text-nya adalah “tes kecepatan website”, yang merupakan kata kunci dari artikel tersebut.
Optimasi gambar
Optimasi gambar dalam dunia SEO mencakup besar file dan ukuran piksel gambar, serta penyertaan alt text untuk memberi konteks. jasa
Ukuran dan besar file gambar bernilai penting bagi kecepatan website. Pastikan kamu tidak mengupload langsung foto hasil jepretan kamera DSLR dengan besar file hampir 10 mb untuk menjadi featured image artikel. Kecuali kamu ingin menyiksa server website dan browser para pengunjung.
Pastikan gambar yang kamu upload selalu dikompresi terlebih dulu. Besar file foto belasan kb sudah cukup jelas untuk dilihat pembaca. Selain itu sesuaikan ukuran gambar dengan kebutuhannya. Misalnya, untuk featured image artikel, kamu tidak perlu mengupload foto berukuran ribuan piksel.
Kamu juga bisa memanfaatkan plugin seperti Smush atau Imagify untuk keperluan kompresi gambar. Mereka akan bekerja mengompres gambar secara otomatis ketika diupload ke website. Kalau butuh bantuan menginstal, baca cara menginstal plugin WordPress.
Sementara alt text adalah keterangan teks yang menyertai gambar. Alt text gambar di website biasanya baru terlihat saat gambar gagal dimunculkan, atau saat gambar disorot kursor. Teks ini kelihatan sederhana, tapi penting bagi optimasi SEO WordPress.
Cara mudah memberi alt text yang relevan pada gambar adalah saat meng-upload-nya ke website. Fitur upload WordPress memudahkan keperluan ini, dengan mengisi kolom Alt Text.
Mudah mengisi alt text lewat fitur upload WordPress.
Bagi kelompok pengguna internet yang tunanetra, informasi dalam alt text gambar sama pentingnya dengan konten teks. Selain itu teknologi crawler mesin pencari belum sepenuhnya bisa mengenali informasi visual dalam gambar. Maka alt text yang jadi petunjuk utama bagi crawl. Karena itu selalu masukkan kata kunci terkait dan deskripsi yang cukup dalam alt text gambar.
Kesimpulan
Lewat 6 langkah di atas kamu sudah membangun fondasi optimasi dengan modal pengetahuan dasar pengelolaan website, tanpa campur tangan jasa SEO. Kalaupun ada bagian yang memerlukan keterampilan teknis tertentu, bisa dibantu dan dipermudah dengan plugin.
Sebagian langkah seperti memilih theme, mengatur permalinks, membuat XML sitemap, hanya dilakukan sekali, setidaknya bukan rutinitas. Jadi bisa dibilang anda hanya berurusan dengan tiga hal tersebut di awal pembuatan website saja.
Sementara langkah-langkah selanjutnya sangat berhubungan dengan rutinitas pemeliharaan blog seperti update artikel dan gambar. Anda hanya perlu melakukan 2-3 langkah tambahan untuk membantu optimasi SEO.
Dengan membangun fondasi SEO WordPress seperti ini mungkin website anda masih akan membutuhkan jasa SEO untuk menang dalam persaingan. Tapi setidaknya anda memastikan hanya membayar jasa yang memang membutuhkan keterampilan teknis tinggi, bukan hal-hal yang pada dasarnya bisa dilakukan sendiri oleh pengelola.