
Built by WordPress, Kontroversi dari Automattic di Awal 2021
Perusahaan yang memayungi WordPress.com dan WordPress.org, Automattic, menyambut tahun 2021 dengan meluncurkan lini komersial terbaru, “Built by WordPress”.
Peluncuran tersebut memicu kontroversi di kalangan komunitas web developer, yang menganggap program ini bakal mempersempit ruang gerak praktisi web developer yang selama ini ikut membesarkan WordPress.
Apa itu Built by WordPress?
Program baru tersebut adalah layanan pembuatan website yang akan ditangani oleh WordPress.com, lini komersial dari Automattic. Dengan program tersebut, WordPress akan menerima jasa pembuatan website dari kalangan umum.
Halaman Built by WordPress yang sampai saat ini belum banyak memberi keterangan.
WordPress melalui website resminya menyatakan, “entah kamu butuh situs eCommerce yang cepat dengan performa kuat untuk memasarkan produk atau jasamu, website mentereng untuk layanan profesionalmu, atau situs pendidikan untuk menawarkan kursus onlinemu, para pakar kami bisa membuatkannya untukmu di WordPress.com.”
Melalui layanan tersebut sejauh ini WordPress menawarkan pembuatan tiga jenis website:
- Toko online
- Situs pendidikan
- Layanan profesional
Tiga jenis website yang ditawarkan WordPress.
Selain membuatkan website, WordPress juga bakal menugaskan seorang “engagement manager” pada setiap proyek pembuatan website, untuk menjadi penghubung antara klien dengan web developer.
You’ll work with a dedicated engagement manager throughout the entire project, ensuring that your vision is carried through from start to finish — freeing you to focus on the other critical parts of your business.
Keterangan dari blog WordPress.com.
Built by WordPress ditawarkan dengan harga mencolok, yakni US $4.900 per website. Itu pun dengan kuota yang disebut masih sangat terbatas.
Hingga saat ini belum jelas juga apakah layanan baru tersebut akan menggunakan platform open source cms WordPress sepenuhnya, sebagaimana bisa diakses semua orang, atau menawarkan kustomisasi tersendiri.
Respons negatif dari komunitas web depeloper
See Automattic’s business model has changed. Feel for the developers this will affect. While WordPress built wordpress[dot]com platform and manage the project, it is the unpaid dev community that made it and gave it the rep they market and capitalize on. https://t.co/nLxIysu66E
— Philip Joyner (@filljoyner) January 5, 2021
Sebagian komunitas web developer menanggapi pengumuman ini dengan sentimen negatif. Seperti disebut akun Twitter @filjoyner, kalangan developer akan terkena imbas langkah bisnis WordPress yang dinilai bakal mempersempit lahan yang selama ini menjadi garapan developer website.
Akun @mor10 bahkan membandingkan langkah ini dengan Amazon, yang awalnya dibesarkan oleh para penjual online, lalu malah mempersempit ruang gerak mereka dengan membuat label produk komersil sendiri.
This is the open source version of Amazon copying popular products and turning them into “Amazon Basics” to take profits away from vendors. It’s unnecessary, predatory, and unfair business practice. The devil’s advocate advocates for the devil.
— Morten Wears a Mask (@mor10) January 4, 2021
Isu lain adalah posisi WordPress.org sebagai lembaga open source, tapi punya kemiripan nama dengan saudara mudanya, WordPress.com, yang merupakan lini bisnis Automattic.
Kemiripan nama ini bisa saja dieksploitas untuk membikin bingung kalangan awam yang belum paham perbedaan antara WordPress.com dengan WordPress.org.
Pendiri WordPress Matt Mullenweg menyebut bahwa Built by WordPress dimaksudkan untuk berkompetisi dengan layanan komersil sejenis seperti Squarespace, yang menawarkan platform bisnis online untuk kalangan awam.
Sampai saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut dari pihak Automattic terkait produk baru tersebut. Sementara spekulasi di kalangan publik terus bergulir.
Sejauh ini satu-satunya faktor yang bisa menenangkan kalangan developer adalah harga jasa yang ditawarkan WordPress, $4.900 per website, tergolong mahal.
Tidak semua kalangan awam sanggup menginvestasikan jumlah duit sebesar itu untuk membuat website pertamanya.
WordPress.com sendiri saat ini menggarap bisnis webhosting dengan platform WordPress. Untuk kalangan umum mereka menawarkan empat paket pengguna, mulai dari webhosting gratis dengan subdomain WordPress.com, hingga paket eCommerce untuk pebisnis pada umumnya.
Selain itu mereka juga menawarkan webhosting korporat untuk berbagai perusahaan elite dengan demand server yang besar. Kabarnya perusahaan seperti Facebook dan Spotify memakai webhosting WordPress untuk website mereka.
Kalau kamu sendiri bagaimana pendapatnya soal proyek Built by WordPress ini?