Apa Itu Jenius? Solusi Perbankan yang Sukses Menggaet Hati Anak Muda

Apa itu Jenius?
Bagi yang aktif di berbagai saluran media sosial populer, pasti tidak asing lagi dengan istilah “Jenius”. Ini bukan istilah untuk menyebut orang yang sangat pintar, melainkan sebuah merek dagang program Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) yang cukup sukses merangkul kalangan muda.
Sebelumnya sulit dibayangkan bank seperti BTPN yang reputasinya berurusan dengan kelompok pensiunan, mendadak bisa jadi sangat populer di kalangan anak muda. Karena itu mari kita berkenalan dengan sensasi perbankan satu ini.
Daftar isi
- Apa itu Jenius?
- Cara mendaftar di Jenius
- Syarat pendaftaran
- Aktivasi rekening
- Pin dan password
- Aktivasi kartu m-Card
- Jenis-jenis kartu Jenius dan perbedaan fungsinya
- Kartu m-Card
- Kartu e-Card
- Kartu x-Card
- Save It: Jenis-jenis tabungan Jenius dan perbedaannya
- Flexi Cash
- Dream Saver
- Maxi Saver
- Flexi Cash Jenius
- Verifikasi PayPal dengan Jenius
- Mendaftar PayPal
- Cara Verifikasi PayPal dengan Jenius
- Cara top up Jenius
- Jenius Connect
- Kode bank dan call center Jenius
- Kode bank Jenius
- Call Center Jenius
- Penutup
Apa itu Jenius?
Jenius di websitenya menyebut diri sebagai “perbankan revolusioner” dan “bank reinvented”. Apa klaim ini berlebihan, atau memang beralasan?
Setelah berkenalan, nanti biar anda sendiri yang menilai sendiri
Pada dasarnya fondasi Jenius tidak banyak berbeda dengan bank pada umumnya. Mereka punya program tabungan yang dilengkapi kartu debit untuk memudahkan penggunanya menarik uang dari berbagai tempat. Selain itu mereka punya aplikasi mobile banking, yang juga bukan hal baru di kalangan perbankan Indonesia.
Yang membuatnya cukup berbeda adalah keleluasaan yang diberikan kepada para penggunanya. Misalnya dalam hal pembuatan rekening setiap pengguna cukup melakukan semuanya lewat aplikasi Jenius di smartphone. Tidak perlu berurusan dengan birokrasi atau ikut antrean ke bank.
Selain itu aplikasi Jenius punya banyak fitur yang memungkinkan penggunanya mengontrol dan mengalokasikan saldo ke berbagai pos berbeda untuk menghindari kepusingan karena mesti tumpang tindih antara berbagai kebutuhan.
Di luar fungsi konvensional bank, Jenius juga menghadirkan beberapa fitur unik untuk menjawab kebutuhan pengguna, terutama di kalangan anak muda. Fitur-fitur tersebut di antaranya:
- Cashtag: fungsinya adalah pengganti nomor rekening ketika bertransaksi dengan sesama pengguna . Format cashtag adalah simbol “$” diikuti nama pengguna yang bebas dipilih
- Card center: pusat pengaturan penggunaan kartu Jenius yang terdiri dari tiga jenis. Lewat pengaturan card center pengguna bisa menentukan limit transaksi, serta memblokir kartu secara instan kalau-kalau pengguna kehilangan kartunya. Kita akan bahas lebih jauh soal jenis-jenis kartu jenius ini di bawah
- Spllit bill: lewat fitur ini kamu bisa berbagai tagihan dengan teman makan atau ngopi bareng dengan sesama pengguna Jenius.
- Pemisahan akun personal dan bisnis: dalam satu aplikasi kamu bisa membagi saldo secara terpisah di akun personal dan akun bisnis. Kedua akun ini punya nomor rekening dan cashtag yang berbeda. Jadi kamu bisa mengelola bisnis dan tabungan lewat aplikasi yang sama tanpa perlu bikin akun baru.
Cara mendaftar di Jenius
Mendaftar sebagai salah satu nasabah Jenius mudah dilakukan melalui aplikasi smartphone. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk mendaftar dan resmi menjadi pengguna.
Syarat pendaftaran
Untuk mendaftar, jangan lupa siapkan e-KTP dan dokumen pendukung lain seperti NPWP, KTM, SIM, atau paspor (cukup salah satu).
Jika sudah lengkap, kamu tinggal mendownload aplikasi Jenius, baik android atau iOS, lalu ikuti beberapa tahap pendaftaran dan verifikasinya. Termasuk dalam langkah ini kamu akan diminta memfoto e-KTP dan salah satu dokumen pendukungnya.
Aktivasi rekening
Jika selesai proses registrasi ini, lanjutkan ke tahap aktivasi rekening Jenius dengan menekan tombol Aktifkan dalam aplikasi. Kamu bakal terhubung dengan kru Jenius melalui panggilan video.
Dalam panggilan video tersebut kamu bakal diminta menunjukkan KTP dan dokumen pendukung lewat kamera belakang hape, serta lewat kamera depan hape dalam pose swafoto, untuk direkam oleh Jenius.
Pin dan password
Dalam aplikasi Jenius kamu akan diminta membuat dua jenis pengamanan, yakni PIN dan password. Apa bedanya?
Pin adalah 6 digit angka yang digunakan untuk membuka aplikasi Jenius di smartphone. Kapan pun kamu membuka, aplikasi akan meminta nomor PIN.
Sementara password adalah deretan karakter yang kamu bisa pilih secara acak dengan menggabungkan angka huruf (kapital dan kecil) dan berbagai karakter khusus lain. Password ini digunakan untuk memverifikasi setiap transaksi yang kamu lakukan melalui aplikasi.
Aktivasi kartu m-Card
Proses pendaftaran, aktivasi rekening, dan pengaturan perlindungan akun Jenius kamu sudah selesai. Akun di aplikasi kamu sudah bisa digunakan untuk bertransaksi. Meski begitu masih ada satu langkah tersisa, yakni aktivasi kartu m-Card.
Selesai mendaftar, dalam waktu beberapa hari kamu akan mendapat kartu m-Card yang mesti diaktivasi lewat aplikasi.
m-Card dikirimkan dalam amplop resmi, berisi lembar informasi yang menempel dengan bagian belakang m-Card. Ini dilakukan untuk melindungi nomor di belakang kartu.
Kalau kamu sudah terima, segera aktivasi m-Card-mu. Langkahnya, buka aplikasi Jenius, buka menu lalu pilih Card Center>m-Card. Kamu akan diminta memasukkan tiga digit nomor terakhir di belakang kartu m-Card .
Selesai sudah semua langkahnya. Akun dan semua kartu sudah aktif.
Yang perlu kamu tahu, m-Card ini bukan satu-satunya kartu Jenius yang bisa kamu dapatkan. Total ada enam kartu yang bisa kamu miliki, yang terbagi dalam tiga jenis.
Apa saja?
Jenis-jenis kartu Jenius dan perbedaan fungsinya
Kalau biasanya bank hanya memberikan satu jenis kartu untuk satu tabungan, Jenius tidak tanggung-tanggung memberi dua sampai enam kartu dengan fungsi yang berbeda-beda. Kamu yang belum terbiasa bakal bertanya-tanya, apa saja jenis-jenis kartu Jenius? Apa fungsinya masing-masing?
Di satu sisi beragam kartu ini bisa memberi kemudahan dan keleluasaan pada pengguna untuk mengatur keuangan. Tapi di sisi lain banyaknya jumlah kartu ini bisa bikin bingung. Apalagi program satu bank banyak kartu seperti ini tergolong baru bagi kebanyakan orang.
Meski setiap pengguna bisa punya sampai enam kartu yang berbeda, pada dasarnya semua kartu tersebut terbagi ke dalam tiga jenis, yakni m-Card, e-Card, dan x-Card.
Mari kita kupas satu-persatu.
Kartu m-Card
Jenis kartu yang pertama disebut sebagai m-Card. Ini adalah kartu fisik yang akan kamu terima setelah mendaftarkan diri di tabungan Jenius. m-Card berperan sebagai kartu utama yang mengontrol alokasi saldo di e-Card dan x-Card.
Kalau kamu melakukan top-up saldo Jenius, uangnya masuk ke saldo aktif m-Card. Setelah itu kamu bisa mengalokasikan saldo m-Card ini ke ke e-Card dan x-Card, baik sebagian atau keseluruhan.
Fungsi utama m-Card adalah menjadi kartu debit yang bisa digunakan untuk menarik duit di berbagai ATM berlogo ATM Bersama, PRIMA, serta beberapa ATM bank di luar negeri.
Dengan menyandang logo Visa, m-Card bisa digunakan hampir selayaknya kartu kredit yang berlaku di berbagai merchant yang menerima pembayaran Visa. Meski begitu sifat m-Card tetap kartu debit. Artinya kamu cuma bisa membelanjakan sebesar nominal saldo yang tersisa di m-Card.
Sebelum bisa difungsikan, m-Card harus diaktivasi dulu dengan memasukkan tiga angka terakhir di belakang kartu, ke aplikasi mobile Jenius.
Nah, di atas sempat disebut bahwa setiap pengguna bisa memisahkan akun personal dengan akun bisnis dalam satu aplikasi. Begitu juga dengan kartu m-Card-nya. Setiap pengguna yang mengaktifkan akun bisnis otomatis bakal mendapat m-Card versi bisnis, tapi dalam bentuk virtual.
Fungsinya m-Card bisnis persis sama seperti m-Card utama, tapi jangkauannya khusus di akun bisnis saja. Selain itu tentu kamu tidak bisa tarik dana di ATM lewat m-Card bisnis. Namanya juga kartu virtual.
Kartu e-Card
Kartu selanjutnya adalah e-Card, kartu debit virtual yang cocok dipakai untuk transaksi online. Pada dasarnya e-Card adalah kartu Jenius pertama yang kamu miliki segera setelah akunmu aktif.
Saat akunmu diaktivasi melalui aplikasi mobile, e-Card sudah ikut aktif di dalam aplikasi, bahkan bisa digunakan pada saat itu juga, meski kartu m-Card-mu belum sampai dan belum diaktivasi.
Cara kerja e-Card seperti kartu kredit, tanpa fungsi kredit. Untuk bertransaksi online kamu cukup memasukkan identitas nomor kartu yang bisa dicek lewat aplikasi. Seperti m-Card, e-Card bisa berlaku di berbagai tempat yang menerima pembayaran Visa, termasuk untuk mengaktivasi PayPal.
Pada dasarnya m-Card dan e-Card sama-sama bisa dipakai untuk transaksi online baik di dalam maupun luar negeri. Tapi biasanya para pengguna lebih memilih berbelanja online dengan e-Card. Selain karena bentuknya virtual, saldo e-Card juga mudah dikontrol lewat m-Card.
Pengguna bisa memindahkan saldo m-Card ke e-Card secukupnya sesuai nominal belanja. Ini berguna buat langkah tambahan mengamankan kartu dari potensi pencurian nomor identitas kartu, alias carding.
Kalaupun sampai terjadi kejahatan carding terhadap identitas kartu e-Card, saldo utama terpisah dari kartu tersebut. Pengguna juga bisa memblokir dengan mudah lewat aplikasi.
Kartu x-Card
Jenis kartu yang ketiga adalah x-Card. Jenis inilah yang bisa kamu buat sampai tiga buah kartu berbeda. x-Card ini sifatnya opsional. Secara default pengguna tidak diberikan ketika melakukan aktivasi rekening Jenius. Pengguna bisa membuatnya sendiri lewat aplikasi dengan biaya Rp. 50.000/kartu, yang diambil dari saldo aktif di m-Card.
x-Card punya fungsi turunan dari m-Card, cuma saldonya dikontrol dari m-Card. Jadi dengan x-Card ini kamu bisa transaksi dan menarik saldo di ATM seperti biasa. Yang penting sebelumnya sudah ada saldo yang dipindahkan dari m-Card ke x-Card.
Apa sih fungsinya x-Card sampai bisa tiga kartu?
x-Card ini mungkin dibutuhkan kalau kamu punya kebutuhan spesifik yang berbeda-beda. Misal kamu punya anak dan ingin memberi kartu debit yang bisa dikontrol penggunaannya lewat aplikasi. Atau kamu bisa mengalokasikan dana untuk kebutuhan tertentu biar tidak tumpang tindih dengan memanfaatkan jenis-jenis kartu yang berbeda.
Save It: Jenis-jenis tabungan Jenius dan perbedaannya
Update: pada tanggal 11 November 2020, Jenius mengumumkan biaya berlangganan, yang disebut feesible, sebesar Rp. 10.000/bulan. Biaya ini mulai berlaku sejak bulan Januari 2021. Feesible akan ditarik dari saldo aktif m-Card. Jika saldo aktifmu Rp. 0 atau kurang dari Rp. 10.000, tagihan ini akan terakumulasi setiap bulannya sampai tersedia saldo aktif yang cukup.
Save it adalah menu tabungan Jenius yang bisa kamu akses dan atur melalui aplikasi. Ada tiga jenis tabungan yang ditawarkan, yakni Flexi Cash, Dream Saver, dan Maxi Saver.
Apa perbedaan ketiganya?
Flexi Cash
Flexi Cash bisa dianggap sebagai tabungan umum, tempat kamu menyimpan tabungan untuk berbagai keperluan rutin.
Apa bedanya dengan saldo aktif m-Card?
Saldo aktif m-Cash bisa kamu gunakan untuk semua keperluan, termasuk mengalokasikan dana ke berbagai kartu Jenius lain, atau ke berbagai jenis tabungan di Save It. Tapi kalau menyimpan uang di saldo aktif m-Card kamu tidak bakal di mendapat keuntungan bunga.
Dengan menabung di Flexi Cash, saldomu akan mendapat perhitungan bunga (yang saat artikel ini ditulis) sebesar 3% pertahun. Asyiknya, rata-rata nominal bunga ini dihitung harian dan dibayarkan setiap akhir bulan.
Meski begitu kamu tetap bisa menarik dana dari Flexi Cash ke saldo aktif m-Cash kapan saja tanpa syarat.
Selain itu (sampai artikel ini ditulis) tidak ada biaya operasional, saldo minimal, atau sistem dormant. Jadi kamu bisa membuka tabungan Flexi Cash dengan setoran awal Rp. 0 (nol).
Kalau saldonya terus Rp. 0 untuk waktu yang lama, Jenius mengklaim tidak akan menganggap statusnya dormant. Jadi tetap aktif.
Setiap pengguna bisa membuat sampai dengan tiga tabungan Flexi Cash berbeda dalam satu aplikasi.
Dream Saver
Sementara Dream Saver boleh dianggap sebagai celengan untuk memenuhi wishlist-mu. Misalnya kamu mau beli sepatu bola tapi uangnya belum cukup. Kamu bisa sisihkan duit di tabungan Dream Saver sampai nominalnya cukup.
Seperti di tabungan Flexi Cash, saldo Dream Saver bakal mendapat bunga sebesar (sampai artikel ini ditulis) 3% pertahun, dihitung harian dan dibayar setiap akhir bulan. Syarat pembukaannya juga sama, bisa dengan saldo Rp. 0, dan tidak berlaku status dormant. Begitu juga saldo Dream Saver bisa kamu tarik kapan saja ke saldo aktif m-Card.
Untuk Dream Saver, setiap pengguna bisa membuat sampai dengan lima tabungan berbeda dalam satu aplikasi.
Maxi Saver
Jenis tabungan yang terakhir adalah Maxi Saver yang merupakan deposito berjangka. Untuk membuka Maxi Saver, kamu wajib menyetor dana awal Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah), lalu menentukan jangka waktu penyimpanannya, mulai dari satu bulan sampai 12 bulan.
Untuk saldo Maxi Saver, (saat artikel ini ditulis) akan mendapat perhitungan bunga 5% pertahun, dihitung harian dan dibayar setiap akhir bulan.
Meski sifatnya deposito berjangka, Jenius mengklaim tidak akan memberi denda pada pengguna yang menarik saldo Maxi Saver-nya sebelum jatuh tempo. Tapi dengan begitu kamu tidak akan mendapatkan bunga, hanya saldo asli yang kamu simpan.
Untuk Maxi Saver setiap pengguna bebas membuat berapa pun banyaknya, di dalam satu aplikasi.
Flexi Cash Jenius
Flexi Cash adalah program kredit dari Jenius. Flexi Cash, pengguna bisa mengajukan kredit melalui aplikasi. Minimal pinjaman sebesar Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah). Sedang nilai maksimalnya ditentukan oleh Jenius.
Sampai saat ini belum ada informasi lebih jelas tentang kategori pengguna yang dipilih untuk ditawarkan program Flexi Cash. Dengan kata lain, sampai saat ini kamu tidak bisa mengajukan diri untuk program Flexi Cash. Jika terpilih, opsi Flexi Cash akan tersedia secara otomatis di aplikasi.
Bunga pinjaman Flexi Cash minimal sebesar 1,75%. Meski begitu setiap pengguna bisa mendapat besaran persentase bunga Flexi Cash yang berbeda tergantung penilaian dari Jenius.
Verifikasi PayPal dengan Jenius
Kalau kamu tahu PayPal, pasti kamu paham bahwa perkara verifikasi PayPal menjadi topik yang sejak cukup lama jadi perbincangan di kalangan anak-anak muda. Pada dasarnya PayPal mewajibkan para pengguna memverifikasi akunnya dengan kartu kredit, sebelum bisa melakukan transaksi. Tapi sekarang sudah lebi mudah, kamu bisa verifikasi PayPal dengan Jenius.
Selama ini para pengguna PayPal yang tidak punya kartu kredit sering memanfaatkan virtual credit card (VCC) untuk mengaktivasi akun PayPalnya. Kalangan blogger pasti tidak asing dengan VCC.
Tapi banyak yang mengatakan juga kalau VCC tidak sepenuhnya aman. Bahkan ada yang pernah menulis bahwa VCC adalah wilayah abu-abu. Dibilang aman atau tidak, kurang jelas. Yang pasti kalau ada persoalan yang melibatkan akun PayPalmu, dengan VCC kamu bakal kesulitan mendapatkan proteksi. Berbeda dengan kartu kredit atau debit yang masih bisa diintervensi pihak bank.
Dengan kehadiran Jenius, kamu tidak perlu lagi pusing mencari VCC. Gunakan saja salah satu kartu debit untuk memverifikasi PayPal.
Bagaimana cara memverifikasi PayPal dengan Jenius?
Yang pertama tentu kamu harus terlebih dulu terdaftar sebagai pengguna PayPal. Kalau belum kamu bisa sisihkan waktu sebentar untuk mendaftar. Caranya sangat gampang.
Mendaftar PayPal
Untuk mendaftar menjadi pengguna PayPal, kamu cukup mengunjungi websitenya dan mengisi formulir pendaftaran. Pastikan kamu mengisinya dengan benar agar tidak terjadi permasalahan di waktu depan.
Yang kamu butuhkan untuk mendaftar PayPal cukup alamat email aktif. Pastikan alamat emailmu aman dan tidak bisa dibuka orang lain. Karena email ini yang akan jadi “rekeningmu” ketika melakukan pembayaran.
Dengan begitu kamu sudah resmi menjadi pengguna PayPal. Tapi untuk memanfaatkan fiturnya secara penuh, kamu harus melakukan verifikasi akun PayPal.
Untuk melakukan verifikasi PayPal dengan Jenius, pastikan akun Jeniusmu sudah diaktifkan. Kamu bisa menggunakan salah satu kartu debit untuk alat verifikasi. Tapi TeknoEdukasi menyarankan untuk menggunakan e-Card.
Selain memang diperuntukkan untuk transaksi online, e-Card juga mudah dikontrol dari dari m-Card. Kalau pun terjadi hal-hal tak diinginkan, saldomu tetap berada di m-Card yang tidak bisa diakses langsung dari e-Card.
Cara Verifikasi PayPal dengan Jenius
Untuk melakukan verifikasi Paypal, pastikan saldo Jeniusmu terisi sekurangnya Rp. 30.000 (mengikuti kurs yang berlaku), untuk keperluan kode verifikasi. Lalu lakukan langkah-langkah berikut:
Login akun PayPal
Sesudah masuk pada pojok kanan atas pilih Setting (ikon roda gigi)>Financial Information. Kamu akan diberi beberapa opsi menghubungkan akun PayPal dengan akun bankmu.
Gulir atau scroll ke bawah sampai bagian Cards>Link a credit card, klik opsi Link a new card.
Lengkapi semua kolom informasi identitas kartu yang diminta, sesuai yang tertera di kartu Jenius. Kami menyarankan kamu menggunakan e-Card Jenius untuk keperluan ini. Kalau sudah selesai klik Link Card.
PayPal memberitahu akan menarik dana sebesar USD $1.95 dari akun Jeniusmu. Kamu tidak perlu memiliki saldo dalam dollar, Jenius akan melakukan konversi secara otomatis. Klik Get a Code, PayPal akan memberi empat digit kode autentikasi ke akun Jeniusmu, dalam format seperti yang ditandai merah pada gambar di bawah.
Buka aplikasi Jenius, kunjungi menu Card Center>e-Card (kalau kamu gunakan e-Card)>Transaksi, lalu klik daftar transaksi terbaru dengan nomor awalan “PP, catat empat angka yang diapit “PP” dan “Code“.
Kembali ke website PayPal, klik Konfirmasikan kartu kredit, lalu masukkan kode otentifikasi ke kolom yang diminta PayPal. Klik Konfirmasikan.
Dengan langkah di atas, akun PayPalmu sudah terverifikasi sepenuhnya. Kamu akan menerima email pemberitahuan dari PayPal.
Sekarang PayPalmu sudah bisa dipakai untuk bertransaksi online, termasuk untuk keperluan jualan online.
Jangan lupa diupayakan selalu menggunakan perangkat yang sama untuk mengakses akun PayPal. Ini untuk memastikan PayPal tidak menandai aktivitasmu masuk kategori mencurigakan.
PayPal memang menganjurkan penggunanya untuk menggunakan alamat IP yang sama untuk mengakses akunnya, untuk alasan keamanan.
Walaupun begitu, agak sulit sepenuhnya memenuhi permintaan tersebut, apalagi kalau kamu memakai sambungan mobile internet yang IP-nya bisa berganti-ganti.
Tapi selama tidak berbeda negara, kemungkinan PayPal masih memberikan toleransi.
Cara top up Jenius
Melakukan pengisian saldo atau top up Jenius, pada dasarnya sama saja dengan menambah saldo tabungan pada umumnya. Karena itu ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh pengguna untuk top up Jenius. Di antaranya:
- Transfer dari pengguna Jenius lain melalui cashtag
- Transfer dari bank lain dengan menggunakan kode bank Jenius yang bisa kamu cek di bagian akhir artikel ini
- Melakukan setor tunai di Bank BTPN
Jenius Connect
Media sosial saat ini sudah menjadi salah satu saluran paling penting bagi setiap lembaga bisnis untuk berhubungan dengan pelanggannya. Begitu pun Jenius yang hadir di berbagai kanal media sosial dengan ciri khas nama akun resminya Jenius Connect.
Jenius Connect eksis di kanal media sosial berikut:
- YouTube
- Tiktok
Kode bank dan call center Jenius
Kode bank Jenius
Kode bank kamu butuhkan untuk melakukan transaksi di antara bank yang berbeda. Karena Jenius merupakan program Bank BTPN, maka kode banknya pun identik dengan BTPN.
Kode bank jenius: 213
Call Center Jenius
Sehebat dan selengkap apa pun aplikasi, pasti ada saja masalah yang sesekali bisa muncul. Begitu juga dengan Jenius. Karena itu kamu membutuhkan nomor call center mereka untuk berjaga-jaga, kalau ada hal tak diinginkan yang tidak bisa diatasi lewat aplikasi.
Nomor call center Jenius: 1500 365.
Selain melalui call center, kamu juga bisa menghubungi mereka lewat email resmi.
Email Jenius: jenius-help@btpn.com.
Penutup
Apakah berbagai fitur Jenius cukup memenuhi klaimnya sebagai “perbankan revolusioner” atau “bank reinvented”? Silakan kamu nilai sendiri.
Tapi tidak bisa dimungkiri, Jenius memang menyediakan cukup banyak keleluasaan dalam mengelola keuangan. Ada berbagai opsi yang tidak didapatkan pada bank konvensional lain.
Bagi yang punya kecermatan dalam pengelolaan keuangan, berbagai fasilitas dalam aplikasi Jenius bakal sangat berguna dimanfaatkan sebagai alat pengalokasian dana untuk berbagai kebutuhan yang berbeda.
Tapi bagi pengguna yang ogah ribet, berbagai fitur ini malah bisa bikin bingung. Walaupun tetap saja risikonya relatif kecil.
Meski begitu jangan lupa kalau mulai Januari 2012 nanti Jenius akan memberlakukan biaya feesible sebesar Rp. 10.000/bulan. Karenanya kalau kamu tidak menggunakan sebagian besar fitur aplikasi, kamu harus menimbang lebih cermat. Sebab kamu tetap membayar biaya berlangganan layanan Jenius, terlepas kamu aktif menggunakan seluruh fiturnya atau tidak.
Demikian berbagai informasi penting terkait Jenius. Semoga cukup menjawab pertanyaan apa itu Jenius dan berbagai pertanyaan lainnya. Jangan ragu untuk bagikan pengalamanmu menggunakan Jenius melalui kolom komentar di bawah.